Pringsewu – brandalnews.com Pembangunan Proyek Saluran Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) 2025 di Desa Gemukmas Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta disinyalir berpotensi rugikan uang negara.
Pasalnya penelusuran awak media ini dilokasi, proyek yang direalisasikan melalui P3A Tirto makmur Gemukmas ini,terpantau dikerjakan tidak sesuai spek pembangunan dan tidak menggunakan pengaman dari para pekerja.
Adapun teknik pengerjaan proyek senilai Rp.195.000.000 (seratus sembilan puluh lima juta rupiah) dari APBN ini, terlihat hanya memakai beton ringan yang langsung dipasang dan disambung dengan semen adukan.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah-satu warga yang tidak mau namanya dipublis.
Menurutnya realisasi pembangunan proyek tersebut terkesan hanya jadi ajang bancakan oknum pelaksana.
Dirinya mengungkapkan, atas dasar mutu dan kualitas ia menafsirkan bahwa, realisasi pembangunan proyek tersebut jauh dari kata sesuai dengan besaran nominal anggaran.
“Kebetulan saya tukang bangunan dulu mas, jadi sedikit banyak saya faham tentang kualitas dan biaya dalam pembangunan.
Ya…kalau bangunannya model begitu, saya rasa dibawah 100 juta saja cukuplah biayanya, jadi kalau anggarannya sebesar itu (Rp.195.000.000) tentu tidak wajar mas Ungkapnya”.
“Sebab secara kualitas sampean tahu sendiri, bahkan saya yakin orang yang gak faham tentang bangunan pun sudah pasti ngerti mas..”sambungnya.
Lebih lanjut sumber meminta kepada pemerintah atau dinas terkait, agar segera meninjau langsung hasil pengerjaan proyek tersebut ke lokasi.
“Oleh karena itu, saya harap pemerintah khususnya dinas terkait, supaya turun ke lokasi dan kroscek langsung hasil pekerjaan proyek itu.Bila perlu dibongkar saja agar tahu kualitas yang sebenarnya”pintanya.
Hal senada diungkap oleh seorang warga inisial (D) menurutnya,dalam realisasi pembangunan proyek tersebut,diduga terdapat indikasi penyimpangan yang mengarah pada unsur korupsi, serta berpotensi dapat merugikan uang negara.
“Sesuai fakta yang terlihat dilapangan, pekerjaan proyek itu sangat tidak sesuai dengan besaran nominal anggaran,sebab beton ringan dipasang hanya ditata begitu saja,baru kemudian ditutup semen adukan untuk penyambung.
“Ya kalau hanya dibangun seperti itu, saya berani taruhan mas,paling 80 sd 90 juta saja itu cukup biayanya.
Jadi kalau anggaran 195 juta, yang pasti masih tersisa”tambahnya.
Masih kata D, ia meminta kepada pemerintah agar membongkar hasil pekerjaan proyek tersebut.Sebab, menurutnya teknik pengerjaan dari proyek tersebut diduga jauh melenceng dari ketentuan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Saya harap pemerintah atau dinas terkait segera turun ke lokasi, dan bila perlu hasil pekerjaan proyek itu dibongkar, supaya tahu kualitas yang sebenarnya, serta agar dibangun ulang.
Supaya kucuran uang negara yang segitu besarnya tidak sia-sia,serta tidak hanya jadi ajang bancakan oknum pelaksana belaka”pungkasnya.
Dijumpai selaku bagian P3A Tirto Makmur Gemukmas Sony di kediamannya, untuk mempertanyakan terkait pembangunan peningkatan jarian irigasi yang menurut warga setempat tidak sesuai dengan spek pembangunan RAB atau asal jadi serta perkeja tidak menggunakan pengaman,yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan,namun beliau tidak ditempat.(eki)
You cannot copy content of this page